- Back to Home »
- 2017 , J-Movie , Rekomendasi , Rekomovie , Review , Romance , School »
- [Review] Daytime Shooting Star (Hirunaka no Ryuusei)
Posted by : Kanayanholic
Nov 15, 2017
Image Source |
Daytime Shoting Star
(Hirunaka no Ryuusei) adalah movie yang dirilis pada 24 Maret 2017 dan diangkat dari manga
karya Yamamori Mika. Karakter Diperankan oleh tokoh utama Nagano Mei sebagai Yosano Suzume serta Miura Shohei sebagai Sishio Satsuki dan Shirahama Aran sebagai Mamura Daiki.
Movie ini bergenre romance dengan mengambil setting di masa sekolah.
Story :
Yosano Suzume adalah seorang
gadis desa yang pertama kali datang ke Tokyo untuk melanjutkan sekolahnya di
SMA. Karena tidak pernah ke sana, ia pun kebingungan dan sempat tersesat saat
mencari rumah pamannya. Kelelahan serta kelaparan pun membuatnya pingsan, saat
itulah Sishio datang menolongnya. Suzume yang kebingungan saat bangun dari
pingsannya ternyata sudah berada di rumah pamannya. Paman Suzume pun memperkenalkannya dengan Sishio, adik kelasnya
saat di universitas. Tak disangka, ternyata Sishio adalah wali kelas Suzume di
sekolahnya yang baru. Sikap Sishio yang ramah dan perhatian terhadapnya membuat Suzume sering
salah tingkah ketika menghadapi gurunya itu. Hari pertamanya di kelas tidak berjalan begitu baik karena ternyata teman sebelahnya di kelas bernama Mamura adalah cowok yang sedikit aneh karena bersikap sangat dingin dan jutek pada Suzume. Ketika mengetahui bahwa ternyata sebenarnya Mamura sangat anti terhadap perempuan, Suzume tetap mendekatinya dan berusaha berteman dengan Mamura. Suzume juga
kemudian mengenal Nekota Yuyuka, gadis jutek yang awalnya membenci Suzume karena dekat
dengan Mamura yang disukainya. Dengan kepolosan dan ketulusan Suzume, ia pun justru jadi
bersahabat dengan Yuyuka walaupun awalnya sering bertengkar. Seiring berjalannya
waktu, Suzume mulai dapat beradaptasi dengan kehidupan Tokyo dan merubah
penampilannya menjadi lebih modis. Sishio yang selalu berada di dekatnya pun
menjadikan Suzume mulai merasakan perasaan cinta padanya. Namun, hubungan cinta
yang terpaut usia yang jauh menjadikan hubungan mereka menjadi rumit.
My review :
(+) Movie ini bikin aku
antusias banget saat pertama lihat cast-nya, apalagi kalo bukan karena ada si
Miura Shohei yang menurutku sangat cocok memerankan karakter Sishio sensei dari
segi look dan karakter yang biasa ia perankan. Nagano Mei juga dapat
menghidupkan karakter Suzume yang polos nan lugu. Dari segi karakter Aran juga
cukup baik memerankan tokoh Mamura yang tsundere. Nuansa film yang dihadirkan
di movie ini cukup heartwaring karena kisah cinta yang manis dan romantis. Pace
film juga menurutku pas, tidak terlalu cepat ataupun lambat sehingga tidak bikin boring saat menontonnya. Salah satu hal yang paling punya daya tarik
adalah setting tempat yang dipilih sangat memanjakan mata, misalnya adegan paling OK adalah saat
di sekolah dan di taman, pengambilan gambar yang jernih serta pencahayaan yang
baik dapat dinikmati sepanjang film. Banyak juga adegan romantis yang terjadi
antara Suzume dan Sishio ditampilkan, bikin chemistry mereka semakin hidup.
Tidak sedikit juga akhirnya banyak penggemar baru bermunculan karena menyukai akting Miura
Shohei sebagai Sishio sensei. Buat penggemar cerita romance yang suka dengan sosok pria dewasa yang lembut dan hangat, movie ini pantas dijadikan pilihan. Movie ini
juga menyampaikan pesan bahwa cinta yang tulus tidak memandang usia serta untuk tidak
menghakimi seseorang dari sifatnya yang sepertinya buruk sebelum mengenalnya
lebih jauh.
(-) Kisah cinta segitiga
di sekolah merupakan hal yang cukup klise, selain itu karakter Suzume sebagai “gadis
desa yang datang ke kota” serta karakter Mamura sebagai cowok jutek banget tapi
sebenernya lembut (tsundere) juga bukanlah hal yang baru. Apalagi ada hubungan
antara murid – guru yang digambarkan oleh tokoh Sishio Sensei dan Suzume mungkin akan membuat beberapa orang tidak terlalu menyukainya. Selain itu sejak
kemunculan LA ini para pembaca manga banyak yang komplain tentang tidak
cocoknya Aran untuk memerankan karakter Mamura dan lebih memilih aktor Sakaguchi
kentaro. Karena aku bukan pengikut manganya jadi tidak terlalu terganggu dengan
hal ini sih, yah walaupun pada akhirnya aku juga lebih memilih Suzume-Sishio
daripada Suzume-Mamura. Akhir cerita yang mudah ditebak juga jadi alasan tidak
terlalu menikmati movie ini. Tapi, bagi para peminat kisah cinta yang manis ini akan sangat cocok untuk jadi tontonan.
Final Score :
Story : 3/5
Characters : 3.5/5
Cinematography : 4/5
Music : 3.5/5
Post a Comment